Senin, 31 Maret 2014

Untuk "Ruangan Lama" Yang Telah Menemukan "Penghuni Baru"

    Ku dengar kau telah bahagia bersama pilihanmu. bahagia bersama pilihanmu? apakah kamu tidak mendapat kebahagiaan bersamaku? dan... katanya lagi, kamu telah menemukan dirimu dan duniamu bersama dalam diri kekasih barumu. betulkah?

    Aku masih ingat bagaimana kita berusaha untuk saling mengucap kata pisah dan berusaha saling melupakan. aku tak butuh waktu lama untuk menghempaskan dan melupakan orang sepertimu. tapi... kamu? aku sangat yakin bahwa kamu harus jungkir-balik dan berusaha sangat keras untuk mengendalikan amukan perasaanmu. aku sangat tahu bahwa kamu belum benar-benar melupakanku, kamu belum benar-benar menghapus aku dalam sistem kerja otakmu. sebenarnya.... aku masih menjadi duniamu, dan kamu adalah gravitasi yang terus menerus menahanku, hingga aku bosan dan jera pada semua pikiran negatif-mu.

    Jangan berpikir bahwa aku terluka. jangan sengaja mempersepsikan bahwa aku tak bisa mendapatkan pengganti yang lebih baik darimu. aku tidak seperti kamu. karena seorang "dalang" harus lebih pintar dari "wayangnya." menyenangkan bukan? kita berada di panggung yang sama, berganti-ganti peran sesukanya, berganti-ganti topeng semaunya.

    Kamu sudah punya "penghuni baru" ya? tentu saja "penghuni barumu" sama munafiknya seperti kamu? kamu tahu pernyataan tentang orang yang memiliki harus memberi pada yang tak memiliki? begitu juga aku, aku harus memberi "ruangan lama" untuk "penghuni baru" kalian sama, sama munafiknya.

    Dan sebenarnya... aku tidak berbohong jika aku berkata bahwa dalam dirimu aku menemukan ketenangan tersendiri. dalam sepaket tawa renyahmu, aku temukan air mata yang selalu berubah menjadi tawa. dalam aliran hening suaramu, ada bahagia yang tiba-tiba berdecak dalam getaran waktu. dan... didalammu aku merasakan semua itu.

    Memang aku sedikit menyesal ketika kita memutuskan untuk saling pisah dan saling mencari kebahagiaan masing-masing. aku sedikit khawatir, apakah kamu-yang-selalu-berkata-mencintaiku akan menemukan kebahagiaan baru? aku takut jika dinginnya dunia membuatmu menggigil. aku takut jika kerasnya dunia menyiksa batinmu yang terlalu sering disakiti itu. aku takut "penghuni barumu" itu tidak dapat menetralisir sikap manjamu yang terkadang datang.

    Tapi.. yasudahlah! semua telah berlalu. aku telah melepas rantai yang sempat membuat kakimu terjerat. aku telah menghancurkan tembok yang menjadikan duniamu memiliki banyak sekat. aku telah melepasmu. sekarang kamu sudah bersama "penghuni barumu". berusahalah kuat dengan apapun yang terlihat baru di matamu, yang baru dan berbeda tak selamanya berarti keburukan.


Untuk "ruangan lama"

yang telah memiliki "penghuni baru"

semoga hanya aku yang mampu membaca kebohongan dimatamu

semoga hanya aku yang mengerti arti dari tatapan sendumu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar