Senin, 31 Maret 2014

Untuk Kekasih Baru Dari Mantan Kekasihku

Ah... sebenarnya aku mengenalmu
Siapa kamu
Dan berapa umurmu
Tapi...
Aku tak terlalu memedulikan itu

Kudengar
Kamu sudah menjadi pilihan mantan kekasihku?
Astaga!
Sudahlah...
Tutup saja mulutmu dengan kedua telapak tanganmu
Lalu...
Dengarkan ceritaku

Tentu saja
Aku lebih dulu mengenal dia daripada kamu mengenalnya
Sudah pasti
Aku lebih tau bagaimana dirinya

Mungkin
Dia pernah bercerita tentangku padamu
Aku bisa menebak bagaimana wajah manisnya itu tiba-tiba
merah padam
Aku mampu membayangkan matanya yang indah tiba-tiba terbelalak
Aku bisa merasakan amarahnya dari sini
Aku  masih sanggup merasakan debar jantungnya yang mulai
berdegup

Sebenarnya...
Dia pria yang baik
Dia manis dan cukup romantis
Entah mengapa ada hal asing dalam dirinya yang sulit kuterima dan
kumengerti
Mungkin...
Kau bisa lebih mengerti
Mungkin...
Kau bisa menerjemahkan keasingan itu menjadi suatu kelaziman

Bagaimana kabarnya sekarang?
Masihkah jemarinya hangat ketika menggenggam tanganmu?
Masihkah bahunya kuat ketika kau bersandar di situ?
Aku tahu kalian pasti sangat bahagia
Walaupun mungkin saja tebakanku salah

Sinar matanya pasti semakin hangat
Ingatanku masih belum mampu melupakan kilatan halus dimatanya
Otakku belum mampu menghapus rasa hangatnya ketika ia
memelukku dulu
Suaranya masih terus menderu
Halus dan lembut saat ia memanggil namaku dulu
Tolong jangan cemberut atau menangis!
Semua terjadi di masa lalu
Dan lihatlah pada dirimu!
Sekarang kamu memiliki dia
Sekarang aku kehilangan dia
Kamu masa depannya
Aku masa lalunya

Kau tak perlu tahu bagaimana hubunganku dan hubungannya berakhir
Yang jelas semua sulit diterima
Semua berakhir dalam keterpaksaan
Mungkin ada keterpaksaan juga saat ia memelukmu dengan erat
Mungkin ada keterpaksaan juga saat ia berbicara cinta denganmu

Kau bisa miliki raga dan tubuhnya
Tapi...
Kau tidak bisa miliki jalan hidupnya

Semoga hanya aku yang tau suara khasnya
saat bermanja kepadaku
Semoga hanya aku yang mengerti keindahan dalam tutur katanya

Kali ini...
Kamu pasti menangis
Kamu pasti menyesal
Merebut kebahagiaan orang lain
tidak selalu menyenangkan
Dan jika saatnya tiba,
kamu akan mengerti bagaimana sakitnya
melihat orang yang kita sayangi direbut oleh
orang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar