Rabu, 19 Maret 2014

Semua Berubah Seiring Berjalannya Waktu

Mata indah itu masih sama seperti saat pertama kali kamu menatapku.
senyum itu pun masih sama, terukir dengan sangat manis. dan menurutku itu salah satu daya tarikmu untuk memikat hati lawan jenis.
lalu... suara? yaa, suara yang sangat khas, suara yang sangat ingin kudengar(lagi).

Waktu bergerak dengan begitu cepat, pertemuan dan perpisahan berganti-ganti seperti pakaian yang melekat di tubuh kita. dulu, kamu masih laki-laki dengan lesung pipi yang tersenyum saat mendapat cokelat. dulu, aku hanyalah perempuan lugu yang tertawa melihatmu memakan cokelat dengan sangat lahap. kita berproses dalam waktu, bertambah dewasa dalam takdir yang kita tekuni, semua sudah berbeda dan tak lagi sama.

Apakah kamu masih menjadi laki-laki dengan senyum manis yang seringkali kucuri keindahannya, dengan diam-diam menatapmu? apakah kamu masih orang yang sama, pria dengan sikap sederhana yang mampu melayangkan setiap bayang-bayang menjadi kebahagiaan yang mengalir pelan? ceritakan padaku, apa yang kau alami selama beberapa tahun kemarin? kebahagiaan yang berlipat-lipatkah?

Kita sudah lama tak saling bertatap mata, tapi aku tak pernah lupa sinar matamu ketika menatapku dengan lugu. aku tak bisa melupakan senyummu yang seringkali membuatku bertanya-tanya, tak ada diksi yang pas untuk mengungkapkan perasaanku dulu. mungkin, kamu masih ingat, kita dulu masih sangat kecil untuk berbicara dan berbincang tentang cinta. karena hatiku dan hatimu belum siap memahami yang telah terjadi saat itu, kita menjalani perasaan yang terkesan maya tapi terasa begitu nyata.

Dulu, aku tak pernah berpikir untuk memperjuangkan kamu. aku hanya tahu, kalau perasaanku begitu unik dan menyenangkan. kamulah yang pertama kali membuat hatiku tergoncang. aku masih ingat betul, saat kita berjalan di lorong-lorong kelas, mencuci tangan di wastafel dekat ruang guru. mencari-cari tempat yang tak terlalu panas saat senam pagi di hari jum'at. membeli makanan di sebelah kantin kelas kita dulu. berlarian mengelilingi lapangan saat olahraga. mencuri perbincangan saat bapak-ibu guru menjelaskan materi. nampaknya tempat-tempat yang kita kunjungi bersama sekarang sudah banyak berubah. begitu juga aku dan kamu yang banyak berubah. perasaanku memang tak lagi sama, tapi entah mengapa aku tak bisa melupakan kenangan yang sudah lebih dulu terjadi.

Kita sudah lama tidak bertemu, bagaimanakah wajahmu? masihkah tatapanmu lembut seperti dulu? apakah suaramu masih hangat dan tawa renyahmu masih begitu menyejukkan?

1 komentar: